
BLOGGERCERIA.com – Belakangan makin banyak bermunculan tempat rehabilitasi kecanduan game online. Layanan semacam ini diantaranya diselenggarakan lembaga bisnis, lembaga psikologi, ataupun lembaga pendidikan seperti pondok pesantren.
Dampak permainan game online tampaknya memberikan dampak buruk yang makin mengkhawatirkan sehingga perlu adanya lembaga layanan semacam ini. Padahal permainan semacam ini selama ini dianggap bermanfaat sebagai hiburan dan obat stress khususnya bagi orang yang sibuk.
Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat sudah mengubah gaya hidup manusia modern. Apalagi dengan makin mudahnya akses internet membuat penggunanya semakin dimanjakan. Internet pun tak hanya bisa diakses dari laptop atau komputer namun makin mudah juga dengan menggunakan HP, smartphone, atau gadget.
Saat ini orang Indonesia kebanyakan sudah memiliki minimal sebuah smartphone. Apalagi dengan makin murahnya harga HP sehingga orang pun makin mudah untuk membeli. Dengan HP atau smartphone inilah siapapun bisa mengakses internet, termasuk untuk bermain game online.
Game Online Bisa Pengaruhi Memori Otak
Memainkan atau menjalankan game online sangat disukai hampir oleh semua orang. Apalagi orang kantoran yang mungkin jenuh dengan beban kerjanya tak jarang membutuhkan selingan atau aktivitas refreshing, termasuk dengan bermain game. Begitu pun orang yang jenuh karena harus antri di bank atau mall sehingga bisa memanfaatkan waktunya sambil bermain game di HP.
Namun dibalik manfaatnya, tak sedikit dampak negatif yang bisa sangat berbahaya dari game online. Dampak buruk game yang dimainkan secara online ini akan makin terasa saat pemainnya sudah merasa kecanduan. Efek psikologis kecanduan game online ini bisa seburuk kecanduan alkohol atau kecanduan karena narkoba.
Menurut Dr. Gumilar, S.Pd.,MM.,CH., CHt., pNNLP, seperti dilansir gumilar.net, pengaruh negatif permainan game online tidak lebih ringan dibandingkan dampak akibat judi ataupun penyalahgunaan narkoba. Bahkan ketergantungan terhadap permainan game tak akan bisa dikontrol dan dikendalikan.
Seorang gamer biasanya tidak akan mampu berhenti dari permainan. Malah menurut ahli hypnoterapi yang juga pimpinan Pondok Pesantren Nurul Firdaus Ciamis, Jawa Barat ini mereka akan melakukan pemberontokan jika diminta untuk berhenti disertai munculnya kegelisahan dan stress,
Seorang dosen psikologi dari Universite de Montreal Kanada menemukan fakta yang sangat mengejutkan. Penelitian Gregory West itu dilakukan terhadap para gamer yang sering memainkan game jenis action. Hasil penerlitian itu diterbitkan jurnal Molecular Psychiatry tahun 2017.
Ternyata, sekitar 85 persen orang yang bermain game action selama 6 jam lebih dalam setiap minggu memiliki bagian hipokampusotak yang berbeda dengan yang tidak atau yang jarang bermain game itu. Para gamer ini warna otaknya hanya sedikit yang berwarna abu-abu (grey matter) yang mengindikasikan adanya suatu gangguan.
Hipokampus adalah salah satu bagian otak manusia yang bertugas sebagai tempat memori, pusat belajar, dan pusat pengolahan memori jangka panjang. Bila hipokampus mengalami kerusakan pada sebagian saja atau bahkan semua bagian, maka memori otak bisa terganggu.
Gangguan terhadap memori otak terjadi karena tuntutan berpikir yang tinggi dalam permainan game action. Hal ini dilakukan agar pemain bisa mengalahkan lawan melalui strategi yang dilakukannya.
Begitu juga dengan striatum, bagian otak lainnya yang juga ikut berperan dalam memikirkan cara dan strategi dalam game online tersebut. Striatum adalah bagian otak yang bertugas seperti autopilotyang akan memahami dan mempelajari dalam permainan game action secara otomatis. Proses yang berlangsung terus menerus dan lama akan membuat striatum terbiasa.
Saat striatum makin sering dipakai, maka fungsi hipokampus semakin lama akan terpinggikan dan tidak digunakan lagi. Jika tidak segera dicegah dan dihentikan, maka hipokampus akan kehilangan sel-sel dan jaringannya sebagai kondisi yang sering dinamakan atrofi.
Jika ini terjadi, maka fungsi otak akan mengalami ganggguan, khususnya dalam mengingat berbagai memori dan ingatan lama. Termasuk ingatan masa kecil, memori tentang pengetahuan yang pernah anda hafal akan semakin hilang atau sulit untuk dipanggil kembali. Hanya memori jangka pendek saja yang bisa anda ingat. Kondisi ini mirip dengan kondsi yang banyak dialami orang tua yang telah mengalami kepikunan.
Solusi Rehabilitasi Kencanduan Game Online
Game online bukan hanya disukai anak-anak dan remaja namun banyak juga orang dewasa yang sering memainkan permainan ini. Parahnya, kasus percekcokan suami istri atau perceraian yang cipicu oleh gadget pun mulai sering terjadi. Selain suami yang mengalami kecanduan game online tak seidkit pula istri yang kecanduan gadget untuk bermain medsos.
Seperti diungkapkan Dr Gumilar, tak sedikit perkawinan dan rumah tangga yang mengalami konflik karena suami atau istri mengalami kecanduan pada gadget. Kondisi inilah yang menyebabkan terganggunya komunikasi suami istri. Bahkan suami atau istri masing-masing sibuk dengan aktivitas barunya dalam memelototi media sosial.
Nah, jika anda ada saudara, kenalan, atau tetangga mengalami kecanduan game online, segeralah mencari tempat rehabilitasi kecanduan game online. Salah satunya seperti disediakan Pondok Pesantren Nurul Firdaus. Pesantren yang berlokasi di Dusun Panoongan RT 19/RW 06, Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ini telah berpengalaman dalam menangani dan menyembuhkan orang yang kecanduan game online.